Jumat, 11 Januari 2013

Hello Kowi Good Bye Blast Furnace (english)

bahasa indonesia | english
After a second failure with cupola furnace, I decided to switch to using the kowi furnace as suggested by Mr. Amin (who make comments about kowi furnace at previous post). Following in-depth consultation Padang - Trenggalek by phone, the kowi furnace installation would be installed by the maestro himself.

Photo 1. Mr. Amin next to the kowi smelter
First time kowi furnace come from Trenggalek, East Java, I can not imagine how to doing the installation. This Furnace weight almost 300 kg, was delivered using a 10-day truck expedition, Dakota. To lower it from the expedition truck were dropped it to the ground sufficiently. This furnace made of cast steel with 5 cm thickness. To move the furnace is quite carried by four men by hold the lips of each side.

Photo 2. a 300 kilogram kowi smelter
The first step is to make the installation of kowi furnaces is placing rough cement floor at 2 x 2 meters dimension, with 20 cm thickness. At the bottom center placed a fire brick as the furnace holder. Furthermore, the bottom furnace/cricible cemented by clay. Since looking for clay is difficult, mr. amin recommends replacing it by using red clay brick finely pulverized and sieved at 80 mesh. This material is then mixed with water and then mounted on the bottom of the kowi furnace.

photo 3. fire clay at the bottom of the furnace
at the bottom of the furnace is then closed with fire brick and custable (herein called the fire cement). Fire bricks for sale in Padang Rp 30,000, - / pcs. While custable quite expensive. Made in Thailand worth Rp600.000 / sack, while made ​​in Germany for Rp1.200.000 / sack. To conserve custable used ordinary cement mixture with a ratio of 1:4 to 1:5 in certain parts. Making this furnace takes 2 days with 4 people working.
photo 3. kowi furnace's bird eye view
photo 4. kowi furnace distance view
The process of drying the furnace takes approximately 5 days. Furthermore, we will enter the test phase. My next post will discuss about testing The furnace.

Rabu, 09 Januari 2013

hello kowi goodbye blast furnace

bahasa indonesia | english
Setelah kegagalan kedua dengan tungku cupola, saya memutuskan untuk beralih menggunakan tungku kowi seperti yang disarankan oleh mas amin (komentar tentang tungku kowi pada post sebelumnya. Setelah konsultasi mendalam Padang - Trenggalek via telefon akhirnya disepakatilah bahwa kowi ini akan dipasang oleh sang maestro sendiri.

Foto 1. Sang Maestro, disamping tungku kowi
Pertama kali kowi datang dari Trenggalek, Jawa Timur, belum terbayang cara pemasangannya. Tungku seberat 300 kg ini dikirim menggunakan ekspedisi Dakota selama 10 hari. Untuk menurunkannya dari truk ekspedisi cukup dijatuhkan saja ke tanah. Terbuat dari besi baja cor dengan ketebalan 5 cm. cara memindahkannya cukup digotong oleh empat orang dengan memegang bibirnya dari setiap sisi.

Foto 2. Tungku Kowi seberat 300 kg.

Langkah pertama pemasangan Tungku Kowi adalah membuat lantai kerja dengan semen kasar berdimensi 2 x 2 meter, dengan ketebalan 20 cm. Pada bagian tengah diletakan sepasang bata api sebagai dudukan tungku. Selanjutnya bagian bawah kowi direkatkan/diperkokoh dengan lempung. Berhubung susah (malas?) mencari lempung mas amin menyarankan untuk mengganti lempung dengan bata merah biasa yang ditumbuk dan diayak halus 80 mesh. Bahan ini selanjutnya dicampur dengan air untuk kemudian dipasang pada bagian bawah tungku kowi.

Foto 3. Lempung dipasang pada bagian bawah tungku
Kowi ini selanjutnya ditutup dengan bata api dan custable (disini disebut semen api). Bata api yang dijual di Padang seharga Rp30.000,- /pcs. Sedangkan custable cukup mahal. Buatan Thailand seharga Rp600.000 /sack, sedangkan buatan Jerman seharga Rp1.200.000 /sack. Untuk menghemat penggunaan custable digunakan campuran semen biasa dengan perbandingan 1:4 hingga 1:5 pada bagian-bagian tertentu. Pembuatan tungku ini memakan waktu 2 hari dengan pekerja 4 orang.

Foto 4. Kenampakan Bagian Atas Tungku Kowi

Foto 5. Kenampakan Tungku Kowi
Pengeringan tungku memakan waktu kurang lebih 5 hari. Selanjutnya akan memasuki tahap uji coba. Tulisan saya selanjutnya akan membahas mengenai uji coba tungku ini.