Rabu, 09 Januari 2013

hello kowi goodbye blast furnace

bahasa indonesia | english
Setelah kegagalan kedua dengan tungku cupola, saya memutuskan untuk beralih menggunakan tungku kowi seperti yang disarankan oleh mas amin (komentar tentang tungku kowi pada post sebelumnya. Setelah konsultasi mendalam Padang - Trenggalek via telefon akhirnya disepakatilah bahwa kowi ini akan dipasang oleh sang maestro sendiri.

Foto 1. Sang Maestro, disamping tungku kowi
Pertama kali kowi datang dari Trenggalek, Jawa Timur, belum terbayang cara pemasangannya. Tungku seberat 300 kg ini dikirim menggunakan ekspedisi Dakota selama 10 hari. Untuk menurunkannya dari truk ekspedisi cukup dijatuhkan saja ke tanah. Terbuat dari besi baja cor dengan ketebalan 5 cm. cara memindahkannya cukup digotong oleh empat orang dengan memegang bibirnya dari setiap sisi.

Foto 2. Tungku Kowi seberat 300 kg.

Langkah pertama pemasangan Tungku Kowi adalah membuat lantai kerja dengan semen kasar berdimensi 2 x 2 meter, dengan ketebalan 20 cm. Pada bagian tengah diletakan sepasang bata api sebagai dudukan tungku. Selanjutnya bagian bawah kowi direkatkan/diperkokoh dengan lempung. Berhubung susah (malas?) mencari lempung mas amin menyarankan untuk mengganti lempung dengan bata merah biasa yang ditumbuk dan diayak halus 80 mesh. Bahan ini selanjutnya dicampur dengan air untuk kemudian dipasang pada bagian bawah tungku kowi.

Foto 3. Lempung dipasang pada bagian bawah tungku
Kowi ini selanjutnya ditutup dengan bata api dan custable (disini disebut semen api). Bata api yang dijual di Padang seharga Rp30.000,- /pcs. Sedangkan custable cukup mahal. Buatan Thailand seharga Rp600.000 /sack, sedangkan buatan Jerman seharga Rp1.200.000 /sack. Untuk menghemat penggunaan custable digunakan campuran semen biasa dengan perbandingan 1:4 hingga 1:5 pada bagian-bagian tertentu. Pembuatan tungku ini memakan waktu 2 hari dengan pekerja 4 orang.

Foto 4. Kenampakan Bagian Atas Tungku Kowi

Foto 5. Kenampakan Tungku Kowi
Pengeringan tungku memakan waktu kurang lebih 5 hari. Selanjutnya akan memasuki tahap uji coba. Tulisan saya selanjutnya akan membahas mengenai uji coba tungku ini.


1 komentar: